Apa itu Performance Management?
Singkatnya, performance management adalah sebuah pendekatan atau cara perusahaan untuk mengukur performa seluruh karyawan, lalu mengidentifikasi permasalahan dan memberikan solusi untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas kerja para karyawan.
Keberadaan performance management atau manajemen performa memiliki peran penting, karena nantinya akan berkaitan dengan keberhasilan perusahaan dalam mencapai visi dan misinya. Hal ini merupakan salah satu tanggung jawab dari manajemen sumber daya manusia di perusahaan.
Seperti yang Anda ketahui, untuk mencapai visi dan misi tersebut, perusahaan sangat membutuhkan karyawan untuk bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya. Dengan memperbaiki performa karyawan, maka tujuan perusahaan pun bisa tercapai secara maksimal.
Dalam penerapannya, manajemen performa memiliki 5 pilar yang bisa Anda jadikan sebagai acuan. Kelima pilar tersebut antara lain planning, monitoring, membangun performance yang baik, melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan, dan memberi apresiasi atau reward kepada karyawan yang berhasil mencapai target.
1. Perencanaan (Planning)
Pilar pertama ada planning atau perencanaan. Segala sesuatu membutuhkan perencanaan, salah satunya ketika Anda melakukan manajemen performa terhadap karyawan. Terdapat 5 komponen penting di dalam perencanaan, yaitu:
Tentukan Target
Komponen pertama adalah menentukan target. Setiap perusahaan pasti memiliki target yang ingin dicapai dalam periode waktu yang sudah ditetapkan. Target ini bisa berupa meningkatnya omset penjualan, brand awareness, dan target lainnya.
Ketika menentukan target, Anda bisa menerapkan alur top-down, yaitu pembuatan target ditetapkan oleh CEO atau direktur perusahaan, kemudian dijalankan oleh seluruh karyawan, mulai dari level senior hingga junior.
Buat Strategi untuk Mencapai Target
Komponen berikutnya adalah membuat strategi untuk mencapai target tersebut. Misalnya, target perusahaan Anda di bulan November 2022 adalah kenaikan omset penjualan. Maka, strategi yang bisa Anda susun, antara lain meningkatkan digital marketing, melatih tim sales agar bisa meningkatkan penjualan, dan strategi lainnya.
Libatkan Karyawan dalam Pembuatan Strategi
Karena perusahaan tidak bisa mencapai target tanpa bantuan karyawan, maka Anda harus melibatkan seluruh karyawan ketika membuat strategi.
Jika mengacu pada contoh sebelumnya, Anda tidak hanya membutuhkan divisi marketing dan sales saja, akan tetapi juga seluruh karyawan di divisi lain, seperti admin, produksi, dan lainnya.
Tentukan Timeliner
Agar jelas dan Anda bisa melakukan performance management, tentukanlah timeliner sesuai dengan kesepakatan seluruh karyawan. Contoh timeliner yang bisa Anda terapkan, antara lain 1 bulan, 1 periode, dan lainnya.
Buat Schedule Harian
Berikutnya adalah membuat schedule harian. Tujuannya agar penerapan strategi yang sudah Anda tetapkan berjalan dengan baik. Nantinya, jadwal ini juga akan menjadi acuan para karyawan untuk mengerjakan tanggung jawabnya masing-masing. Proses kerja pun menjadi lebih tertata dan teratur.
2. Memantau (Monitoring)
Langkah performance management kedua adalah monitoring. Yup, setelah membuat perencanaan dan seluruh karyawan menjalankan strategi perusahaan, Anda harus memantau apakah strategi tersebut berhasil, kurang, atau gagal. Dalam proses monitoring ini terbagi menjadi 3 bagian, antara lain:
Buat Target Berdasarkan Performance
Karena jumlah karyawan cukup banyak dan memiliki tanggung jawab berbeda, Anda harus membuat target berdasarkan performance masing-masing. Misalnya, tim marketing harus bisa menaikkan traffic media sosial hingga 80%. Atau tim penjualan harus bisa mencapai target penjualan sebesar 90% dari periode sebelumnya.
Buat Laporan/Data Statistik Kinerja
Berikutnya, buatlah laporan atau data statistik kinerja masing-masing karyawan atau tim. Tujuannya agar proses monitoring yang Anda lakukan tepat dan sesuai dengan hasil lapangan.
Evaluasi Berkala
Data yang Anda peroleh tadi akan menjadi acuan untuk evaluasi berkala. Dengan laporan kinerja yang tepat, evaluasi yang Anda lakukan juga akan tepat sasaran.
3. Membangun Performance yang Baik
Pilar ketiga dari performance management adalah membangun performa yang baik dengan menerapkan beberapa cara ini:
Mengidentifikasi Goals Organisasi
Anda harus mengidentifikasi tujuan dari masing-masing divisi di dalam perusahaan. Supaya Anda bisa menyatukan tujuan-tujuan tersebut menjadi tujuan utama perusahaan.
Menetapkan Performance Expectation
Setelah mengidentifikasi tujuan, Anda dan seluruh karyawan bisa menetapkan ekspektasi kinerja atau performa. Misalnya, tim sales menetapkan ekspektasi performa mereka sebesar 90%.
Evaluasi Kinerja Karyawan
Berikutnya adalah melakukan evaluasi kinerja karyawan. Anda harus membuat evaluasi agar karyawan berhasil mencapai ekspektasi performa yang sudah mereka sepakati.
Buat Performance Expectation Baru untuk Setahun ke Depan
Salah satu bentuk evaluasi yang bisa Anda coba adalah membuat ekspektasi performa yang baru untuk setahun ke depan. Misalnya, menetapkan performance expectation tim penjualan dari 75% menjadi 90% untuk setahun ke depan.
4. Menilai Kinerja Karyawan
Performance management yang keempat, yaitu menilai kinerja karyawan. Anda bisa melakukannya dengan menerapkan beberapa cara berikut ini:
Melihat Kinerja Karyawan
Sebagai pemimpin, Anda harus bisa menilai masing-masing kinerja karyawan Anda. Sebab, masing-masing karyawan memiliki kelebihan dan kekurangan. Supaya Anda bisa melakukan penilaian yang tepat, Anda harus melihat masing-masing kinerja karyawan.
Melihat Proses Performance Management
Berikutnya adalah melihat sejauh mana proses manajemen performa berjalan. Apakah kemampuan karyawan sudah semakin bertambah atau masih stuck di tempat.
Melihat Goal Apa Saja yang Sudah Tercapai
Selain kemampuan dan kinerja, Anda juga harus memperhatikan goals apa saja yang sudah berhasil tercapai. Misalnya, di antara 3 target perusahaan, ternyata hanya 1 target saja yang berhasil tercapai.
Memberikan Feedback Kepada Karyawan
Dari hasil penilaian yang Anda dapatkan, Anda harus memberikan feedback kepada karyawan. Seperti menanyakan apa saja kendala yang mereka alami, kebutuhan apa saja yang diinginkan oleh karyawan, dan masukan mengenai performa mereka.
5. Memberi Apresiasi atau Reward Kepada Karyawan
Terakhir adalah memberi apresiasi sebagai bentuk terima kasih atas kerja keras mereka. Beberapa ide reward yang bisa Anda berikan antara lain:
Beri Kompensasi/Bonus
Pertama adalah dalam bentuk kompensasi atau bonus. Dengan adanya reward ini, seluruh karyawan akan termotivasi untuk mencapai target. Pastikan bonus yang Anda berikan sesuai dengan kerja keras para karyawan. Misalnya, 50% dari gaji.
Beri Tambahan Cuti
Selain bonus, Anda juga bisa memberi tambahan cuti, agar karyawan bisa merasakan work-life balance. Dengan tambahan cuti ini, bertujuan agar karyawan bisa lebih produktif ketika sudah kembali lagi bekerja.
Beri Hadiah
Terakhir adalah memberi hadiah, bisa berupa voucher transportasi, voucher belanja, tiket konser, merchandise limited edition, dan hadiah menarik lainnya yang sesuai dengan hasil kinerja karyawan.
Sudah Paham 5 Pilar Performance Management?
Performance management memiliki peran penting terhadap kualitas dan kuantitas kinerja seluruh karyawan. Dengan adanya manajemen performa ini, tujuan atau target perusahaan bisa tercapai secara maksimal. Tentu saja, Anda perlu mengikuti 5 pilar yang sudah dijelaskan di atas.